Header Ads

Tulisan Terkini

Kades Bringinan Kampanyekan Gemar Membaca, dengan Dirikan Rumah Baca

Kades Bringinan Kampanyekan Gemar Membaca, dengan Dirikan Rumah Baca.


Dunia Perpustakaan | Keinginan Barno selaku Kepala Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo untuk mencerdaskan masyarakat layak mendapat dukungan semua pihak. Ditengah sosial ekonomi masyarakat Desa Bringinan yang serba pas-pasan dan sebagian besar mata pencaharian warganya yang menjadi petani, Barno mempunyai inisiatif mendirikan rumah baca.

Tekad Barno tersebut akhirnya tercapai pada awal bulan puasa Ramadhan kemarin yang merealisasikan pendirian rumah baca. “Alhamdulillah kami bisa mewujudkan impian mendirikan rumah baca bagi segala usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa,” kata Barno, Dikutip dari jurnalpost.com [07/16].

Dia menambahkan rumah baca tersebut dibangun di atas pekarangan miliknya dan berasal dari biaya sendiri. “Awal menjabat sebagai kades kami mempunyai cita-cita mendirikan rumah baca agar anak-anak di desa kami tidak hanya sekedar bermain dan mengaji dan nyatanya tahun ini bisa kami wujudkan,” ujar mantan TKI Malaysia bangga.

Disisi lain, Barno juga prihatin ternyata minat baca masyarakat sangat berkurang. “Kami sangat berharap dengan rumah baca ini bisa ikut mencerdaskan bangsa,” paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan dengan adanya rumah baca di Desa Bringinan, masyarakatnya bisa proaktif dan komunikatif untuk menambah ilmu pengetahuan dari membaca.

“Walau pada awalnya kami ingin menyasar kalangan anak tapi pada kenyataan banyak orang tua yang minat untuk datang dan membaca,” tambahnya. Disisi lain untuk menghilangkan anggapan banyak orang yang beranggapan bahwa Desa Bringinan adalah desa tertinggal. “Buktinya sekarang desa kami bisa sejajar dengan desa lainnya,” imbuhnya.
Barno juga berharap dengan adanya rumah baca dapat meningkatkan ilmu pengalaman pengetahuan masyarakat desa. “Selain sebagai rumah baca, di tempat ini juga kami jadikan rumah aspirasi dan rumah diskusi bagi semua warga Desa Bringinan,” terangnya.

Pihaknya mempersilahkan warga melakukan diskusi atau musyawarah serta menyampaikan aspirasi tentang apa saja demi kemajuan desa.

Hingga kini rumah baca yang dia kelola baru memiliki sekitar 500 judul buku dari berbagai bidang ilmu, mulai buku sejarah, pertanian, kesehatan, cerita, komik dan lainnya.
“Kami sangat berharap kepada semua pihak untuk ikut berpartisipasi menambah koleksi buku di rumah baca ini,” ringkasnya.