Header Ads

Tulisan Terkini

Taman Baca Kesiman Jadi Idola Lintas Generasi

Taman Baca Kesiman Jadi Idola Lintas Generasi.


Dunia Perpustakaan | Taman Baca Kesiman (TBK) di jalan sedap malam Denpasar Selatan Kota Denpasar adalah taman baca yang mempunyai sentuhan humanis.

TBK sengaja dikonsep taman yang tertata rapi dan luas dipadukan dengan konsep perpustakaan dan cafe dengan desaign interior yang ramah lingkungan.

TBK jika perhatikan tak ubahnya tempat wisata edukasi berbagai ornemen plus 'penciptaan' suasana ramah menjadi  daya tarik unik untuk semua kalangan. Mulai para anak muda hingga dewasa dan tua.

Untuk lebih membuat kesan menarik, di TBK 'hadir' wajah Gus Dur dalam miniatur patung yang berderi tepat di depan halaman perpustakaan. Sementara itudinding dapur TBK tampil pula lukisan wajah sastrawan besar, Pramodenya Ananta Toer. Ornemamen lain juga hadir dan  menambah kesan intelektual tempat ini.

Tak hanya buku, TBK juga menyediakan bermacam makanan dan minuman untuk memudahkan para pengunjung jika haus. Tak lupa demi akses internet, TBK juga menyediakanFree Wifi yang bisa digunakan menambah informasi selain dari sumber buku yang ada di perpustakaan.

Agung Alit dan Hani Duarsana adalah pemilik TBK ini. Dengan kreativitas dan sekaligus keperdulian terhadap minat baca masyarakatmereka ingin membuka ruang baca bagi masyarakat yang santai dan nyaman.

Gede Indra Pranama(27) salah satu pengelolah TBK mengatakan, tahun 2014 TBK didirikan  Agung Alit dan Hani Duarsa. "Ini didirikan untuk membentuk kesadaran membaca bagi anak bangsa. Karena di sini kurang ruang baca dan ruang belajar bersama, " ungkapnya pada TIMESindonesia (24/9/2016)

Indra menambahi, TBK setiap harinya dibuka pada pukul 10:00 pagi sampai 18:00 Wita. "Di perpustakaan kita mempunyai sekitar 4000 buku tersedia, sebagian koleksi pribadi dan sebagian lain sumbangan dari kawan-kawan luar kota," imbuhnya.

Cangkupan bukunya kata Indra juga luas, ada berbagai macam buku,  dan selalu menambah koleksi buku- buku yang baru. Tak lupa TBK juga menjadi arena favorit diskusi masyarakat. " Kalau diskusi hampir setiap hari.

Di sini juga kita menawarkan program reguler, setiap 2 bulan sekali ada diskusi yang kita selenggarakan untuk menambah budaya kritis, dan pemutaran film dokumenter sebagai tambahan wawasan agar geliat dinamika pemikiran di Kota Denpasar, terus berjalan, " ucap lulusan S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum (FISIFOL) UGM Yogyakarta

Indra juga menjelaskan tak hanya kalangan mahasiswa yang berkunjung ke TBK, mula dari anak SD sampai SMA juga suka nongkrong disini dan membuat tugas bersama." Tapi yang paling menarik kalau kita bikin kegiatan, itu yang ikut mulai dari anak SMP sampai para kakek datang juga, jadi lingkup genarasi luas," Ucapnya pada TIMESIndonesia.