Perpustakaan Unik di Australia ini Sedang Viral, Ini Penyebabnya!
Perpustakaan Unik di Australia ini Sedang Viral, Ini Penyebabnya!
Dunia Perpustakaan | Jika anda pegiat literasi atau pustakawan yang sedang kehabisan ide untuk kenalkan budaya baca.
Ada satu lagi inspirasi yang mungkin bisa di terapkan di Indonesia, tapi sepertinya memang ada resikonya.
Biasanya saat kita mendengar kata perpustakaan, biasanya yang terlintas di pikiran kita adalah sebuah bangunan yang berisi penuh dengan buku-buku.
Namun, ada yang berbeda dengan perpustakaan jalanan yang ada di Australia ini.
Bentuk perpustakaanya bukanlah seperti rak buku kebanyakan, melainkan hanya berbentuk kecil.
Perpustakaan unik ini mungkin jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.
Perpustakaan kecil ini lebih bisa disebut sebagai rak buku kecil yang dibentuk menyerupai seperti kotak surat, namun dibuat agar lebih besar supaya muat untuk menyimpan dan meletakan beberapa buku.
Kalau orang yang belum tahu, mungkin akan dianggap seperti kotak surat, namun ternyata di dalamnya berisi buku-buku.
Buku-buku tersebut merupakan buku siapapun tanpa terdata siapa pemiliknya.
Kalau boleh dibilang, ini semacam aktivitas masyarakat di Australia yang sedang berjuang supaya masyarakat disana suka membaca buku.
Bermodal sebuah kotak kecil yang ditaruh di depan rumah, kotak kecil itu pun kemudian diubah selayaknya menjadi sebuah perpustakaan.
Yang menarik, siapapun boleh mengambil buku tersebut. Namun semacam ada aturan yang tak tertulis bahwa setiap mereka yang ambil buku disitu, maka disertai dengan membawa meletakan buku pengganti yang mereka ambil, begitu seterusnya.
Karena aksi yang begitu menarik dan memberikan manfaat untuk banyak masyarakat, akhirnya ide tersebut menjadi viral di sosial media, khususnya di wilayah Australia.
Dikutip dari ABCNews [14/2/2017], diberitakan jika di perpustakaan yang berbentuk kotak kecil tersebut, siapa pun bisa meminjam buku yang tersedia di dalamnya.
Salah satu pemiliki Street Library di Australia, Nic Lowe, mengaku jika perpustakaan tersebut diisi oleh berbagai buku.
“Orang-orang bisa datang dan menukar buku yang diinginkan,” ungkapnya di ABC News.
Uniknya lagi, tidak ada aturan khusus bahkan persyaratan bagi siapa saja yang ingin meminjam atau mengembalikan buku-buku tersebut. Menariknya, kotak tersebut selalu terisi dengan sendirinya.
Jika orang-orang memiliki kumpulan buku yang sudah dibaca, maka bisa ditaruh di perpustakaan jalan tersebut.
“Anda intinya mendaur ulang buku-buku tersebut ke tangan orang lain. Para pejalan kaki bisa melewati perpustakaan jalanan ini dan kamu juga bisa mendengar mereka jika membuka pintu perpustakaan tersebut dan menyapanya,” ungkap Lowe.
Saat ini telah ada sekira 150 perpustakaan jalanan yang tersebar di seluruh wilayah Australia.
Kalau cara tersebut dilakukan di Indonesia, kira-kira bisa berjalan tidak?
Atau jangan-jangan masyarakat hanya suka mengambil bukunya tanpa pernah mau berganti untuk mengisinya?