Perhatian Pemerintah Terhadap Pustakawan Masih Minim
Perhatian Pemerintah Terhadap Pustakawan Masih Minim.
Dunia Perpustakaan | Perhatian pemerintah terhadap para pustakawan, utamanya yang bertugas di sekolah, masih terbilang minim. Upah yang mereka terima masih jauh dari harapan. Padahal, perannya untuk mencerdaskan bangsa tak bisa dianggap remeh.
Hal itu mencuat dalam Seminar Perpustakaan dengan tema Menebar Energi Positif melalui Gerakan Literasi Sekolah, di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (19/5). Seminar itu diadakan Dinas Pendidikan (Disdik) bekerjasama dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) setempat.
Salah satu pembicara, Yusron Aminulloh mengatakan, para pustakawan secara menyeluruh melakukan aksi perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan. Menurutnya, perlu ada tunjangan profesional bagi tenaga literasi atau perpustakaan.
“Namun untuk sementara, gaji atau tunjangan bagi tenaga perpustakaan yang kecil, jangan menyurutkan semangat pengabdian,”ujarnya,
Gerakan untuk mengubah nasib itu akan dibawa ke ATPUSI Pusat di Jakarta, agar nantinya disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pemerintah tak adil karena membedakan profesi pustakawan dengan guru. Padahal, keduanya sama-sama memiliki tugas mencerdaskan anak bangsa.
Selama ini, guru mendapat tunjangan sertifikasi dan lainnya, sedangkan pustakawan tak pernah mendapat perhatian kesejahteraan meski telah bekerja dengan baik.
Dikutip dari sumber joglosemar.com, [20/05/16]. “Kalau melihat perkembangan guru dengan tingkat kesejahteraannya saat ini, saya berharap pustakawan suatu hari juga bisa seperti itu,” ungkapnya.
Sementara Ketua ATPUSI Klaten, Samento mengatakan, keberadaan tenaga literasi atau tenaga perpustakaan diharapkan bisa membawa energi positif bagi kemajuan sekolah. Dia pun berharap kesejahteraan mereka turut meningkat.
Saat ini Anggota ATPUSI Klaten mencapai 300 pustakawan. Hampir semua SD di Klaten sudah memiliki perpustakaan.
“Namun koleksi perpustakaan rata-rata masih minim, sekitar 300 buku. Padahal, idealnya perpustakaan sekolah memiliki 1.000 koleksi buku,” ungkapnya.