Sekolah Diimbau Lakukan Metode Membaca 15 Menit
Sekolah Diimbau Lakukan Metode Membaca 15 Menit.
Dunia Perpustakaan | Budaya baca di Sekolahan sudah tergantikan dengnan teknologi modern, salah satunya ialah handphone. Banyak waktu luang yang di buang sia-sia oleh para pelajar, kita sedang istirahat. Mereka lebih mementingkan bermain handphone ketimbang membaca buku di perpustakaan.
Untuk itu marilah kita sadar akan pentingnya membaca, dan mari kita contoh sikap positif yang dilakukan sekolah di kabupaten Pandeglang.
Semua sekolah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, diimbau melaksanakan metode membaca 15 menit sebelum dimulai belajar-mengajar.
"Imbauan ini sudah sering kita sampaikan pada para kepala sekolah dan saya yakin sudah banyak yang melaksanakannya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany di Pandeglang, Kamis (12/5).
Aah menyatakan, pelaksanana metode itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Untuk mendukung metode itu, kata dia, setiap diharapkan memiliki perpustakaan yang didukung dengan tenaga pengelola profesional dan mempunyai kompetensi sebagaimana ditetapkan pemerintah.
Dikutip dari sumber, skalanews.com [13/05/16]. "Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan fungsi dan peran perpustakaan dalam pembelajaran di sekolah adalah petugas perpustakaan yang mempunyai komptensi," ujarnya.
Ia juga menyatakan, perpustakaan sekolah merupakan sarana yang menjadi bagian integral dari proses pendidikan.
Pepustakaan, kata dia, merupakan salah satu penunjang penting dalam pendidikan, karena itu ke depan setiap sekolah pada semua tingkat harus memiliki fasilitas tersebut.
"Karena keterbatasan anggaran maka pembangunan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus, tapi saya yakin dalam beberapa tahun ke depan semua sekolah sudah memilikinya," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang Nurhasan untuk SMA/sederajat dan SMP semuanya sudah mempunyai perpustakaan, namun untuk SD masih ada sekitar 20 persen dari 810 unit sekolah dasar beum memiliki perpustakaan.
"Untuk SD memang masih ada sekitar 20 persen yang belum ada perpustakaan, dan akan dilengkapi secara bertahap," katanya.