Pengaruh Aksesibilitas dan Ketersediaan Jurnal Elektronik Terhadap Kepuasaan Pengguna Perpustakaan
Pengaruh Aksesibilitas dan Ketersediaan Jurnal Elektronik Terhadap Kepuasaan Pengguna Perpustakaan.
Majalah : Visi Pustaka Edisi : Vol. 15 No. 1 - April 2013
Abstrak
Pesatnya perkembangan jurnal elektronik dan beberapa pertimbangan lain yang lebih menguntungkan menjadi alasan utama penyediaan pangkalan data jurnal elektronik di beberapa perpustakaan perguruan tinggi. Ketersediaan jurnal elektronik yang memadai dengan prosedur perolehan yang lebih mudah akan memberikan rasa puas kepada pemustaka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan koleksi jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Populasi penelitian berjumlah 180 pemustaka di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang pernah menggunakan atau menelusur jurnal elektronik yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Penentuan sampel menggunakan teknik konvenien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, empat butir pertanyaan mewakili variabel kepuasan (α = 0,785), enam butir pertanyaan mewakili variabel aksesibilitas (α = 0,720), dan lima butir pertanyaan mewakili variabel ketersediaan (α = 0,893).
Analisis data menggunakan metode statistik dengan teknik analisis regresi ganda. Hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,416. Hal ini menunjukkan bahwa aksesibilitas dan ketersediaan koleksi secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 41,6% terhadap kepuasan, sedangkan 58% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel penelitian ini.
Secara independen, ketersediaan berpengaruh terhadap kepuasan. Secara deskriptif skor aksesibilitas, ketersediaan dan kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik tergolong dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa penyediaan jurnal elektronik di perpustakaan Universitas Gadjah Mada memperoleh penilaian yang berkategori sedang dari responden dalam penelitian ini.
A. PENDAHULUAN
Sumber infomasi elektronik telah memasuki dunia perpustakaan pada era teknologi informasi yang telah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu. Koleksi jurnal elektronik sebagai media komunikasi ilmiah antar peneliti, memiliki kelebihan daripada jurnal tercetak, karena pengguna lebih cepat dan mudah memperolehnya. Modal utama untuk memperoleh kemudahan tersebut adalah komputer yang tersambung internet.
Sebagian perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia telah memfasilitasi koleksi jurnal elektronik untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian bagi sivitas akademika terutama para mahasiswa, dosen, dan peneliti.
Dalam rangka merealisasikan visi universitas menjadi perguruan tinggi penelitian bertaraf internasional, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada telah menyediakan data base jurnal elektronik yang dapat diakses secara online oleh seluruh sivitas akademika.
Beberapa jurnal elektronik dilanggan dari beberapa penyedia pangkalan data jurnal di dalam maupun di luar negeri. Ada kurang lebih 20 pangkalan data jurnal yang dilanggan, diantaranya Ebsco, Proquest, JStor, Science Direct, Springer Link, IEEE Computer Society, Asce Research Library, Project MUSE, Oxford Islamic Studies Online, dan lain-lain.
Sosialisasi dan pelatihan penelusuran jurnal elektronik yang dilanggan telah dilakukan dan ditujukan bagi sivitas akademika di lingkungan UGM terutama para mahasiswa dan dosen.
Sosialisasi ini dapat dikatakan berhasil, ketika Abbas sebagai Direktur Manager dari Corporate and Medical Database Ebscohost (http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=3371) mengemukakan bahwa peng- aksesan jurnal elektronik di Universitas Gadjah Mada meningkat pada tahun 2010.
Pengakses jurnal elektronik dari database Ebsco di Universitas Gadjah Mada mencapai 84,8% dari seluruh pengakses database Ebsco di Indonesia.
Prosedur perolehan informasi atau aksesibilitas infomasi yang lebih mudah dalam jurnal elektronik, menjadikan pemustaka cenderung untuk selalu menelusur informasi pada jurnal elektronik yang tersedia.
Meskipun demikian tidak sepenuhnya kemudahan akses sebagai satu-satunya faktor bagi pemustaka untuk mengakses dan memanfaatkan jurnal elektronik yang tersedia. Salah satunya adalah tersedianya informasi jurnal elektronik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Lebih dari itu bahkan informasi yang lebih mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan isinya (Kusmayadi, 2008; Prawati, 2003).
Pemustaka yang memperoleh informasi lebih dari apa yang diharapkan, dapat merasakan kepuasan dan selanjutnya mereka akan selalu mengakses informasi yang tersedia di perpustakaan (Kotler, 2000; Achmad, 2011).
Bertitik tolak dari uraian tersebut dapat dijabarkan rumusan masalah: Bagaimana pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan koleksi jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada?
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan koleksi jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Hasilnya diharapkan bermanfaat sebagai bahan evaluasi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan pengadaan dan aksesibilitas koleksi jurnal elektronik.
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Beberapa studi mengenai aksesibilitas dan ketersediaan jurnal elektronik pernah dilakukan di luar negeri maupun di dalam negeri. Sepengetahuan penulis studi tentang pengaruh aksesiblitas dan ketersediaan jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka di lingkungan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada belum pernah dilakukan.
Penelitian ini lebih menekankan pada penelusuran jurnal elektronik yang tersedia di WEB Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, yang dapat dilakukan melalui internet. Dengan demikian penelusuran dapat dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
1. Jurnal elektronik
Publikasi jurnal dalam bentuk elektronik semakin meningkat dibandingkan jurnal konvensional (Harter dan Kim, dalam Andriaty, 2005).
Jurnal elektronik merupakan jurnal berbasis internet dimana proses persiapan, penerbitan, dan publikasinya dilakukan secara elektronik. Dalam pengertian ini jurnal elektronik tidak ada bentuk tercetaknya (Quinn, 1999; Prythrech, 2000; dalam Andriaty, 2005).
Jurnal elektronik berkembang karena beberapa pertimbangan efisiensi penggunaan kertas, proses publikasi, waktu akses nonstop (24 jam), dapat diakses oleh lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan, tidak pernah kehabisan cetakan (Kusmayadi, E., 2008).
Kelebihan yang lain dari jurnal elektronik antara lain: mutakhir, cepat diterima, menghemat tempat, lebih aman, mudah ditelusur, dan relatif lebih murah (Lasa, 2009). Penelusuran yang lebih mudah dan penyimpanan yang lebih fleksibel dalam flash disk dan komputer seperti folder, e-mail, dan jaringan yang lain (Thanuskodi, 2011).
2. Ketersediaan dan aksesibilitas jurnal elektronik
Pengertian ketersediaan jurnal elektronik di perpustakaan perguruan tinggi adalah mengadakan atau menyediakan jurnal elektronik di perpustakaan untuk segera dapat digunakan oleh pemustaka.
Penyediaan atau pengadaan tidak sebatas tersedia di perpustakaan, tetapi harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain: kemutakhiran informasi, relevansi informasi, kelengkapan, dan muatan informasinya dapat dipertanggungjawabkan (Prawati, 2003; Langlois, dalam Okiki, 2011)
Aksesibilitas jurnal elektronik adalah aktivitas pengguna dalam memperoleh informasi melalui prosedur yang terdapat pada setiap basis data atau pangkalan data jurnal elektronik. Pangkalan data dapat didefinisikan pula sebagai suatu koleksi data yang terorganisir, disimpan dan saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat diakses dengan mudah oleh lebih dari seorang pengguna (Chowdurry, dalam Kusmayadi, 2008).
Aksesibilitas jurnal elektronik dipengaruhi oleh penyediaan fasilitas pendukung yang memadai untuk penelusuran antara lain lalu lintas jalur internet, kemampuan (tinggi rendahnya) bandwith, dan prosedur penelusuran (Andriaty, 2005; Desmita & Suryantini, 2005; Setiarso, 2006)
Ada dua dua aspek dalam aksesibilitas jurnal elektronik, yaitu aspek internal dan eksternal. Aspek internal berasal dari diri pemustaka, antara lain: kemampuan komputasi, kemampuan bahasa pengantar komputer dalam hal ini bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dan tersedianya waktu yang berbeda di antara pemustaka.
Seperti dikemukakan oleh Borgmann, 1996; Tompsitt dan Alsop, 1997; Macias-Chapula, 1995 (dalam Ibrahim, 2004), Selanjutnya aspek eksternal yang berasal dari luar pemustaka antara lain fasilitas pendukung akses, seperti komputer tersambung internet dengan kapasitas bandwidth yang memadai, sosialisasi dapat berupa leaflet, brosur, dan lain sebagainya, serta pelatihan penelusuran informasi jurnal elektronik.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Wulandari (2007), bahwa perpustakaan dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan seperti penggunaan katalog online dan database online.
3. Kepuasan pengguna jurnal elektronik
Kepuasan merupakan suatu respon afeksi seseorang terhadap sesuatu. Respon afeksi menunjukkan pada perasaan suka atau tidak suka. Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas produk atau jasa yang diterima dan yang diharapkan (Kotler, 2000; Achmad, 2011).
Kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik adalah penilaian yang diberikan oleh pemustaka setelah menggunakan fasilitas pangkalan data jurnal elektronik yang dilanggan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan, indikatornya adalah akses jurnal elektronik secara berulang, prosedur akses mudah dan murah, di samping itu informasi yang dibutuhkan terpenuhi tersedia secara lengkap dan relevan dengan kebutuhan mereka.
4. Hubungan antara aksesibilitas dan ketersediaan jurnal elektronik dengan kepuasan pemustaka
Kualitas dan kemudahan akses merupakan sebagian dari faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna produk atau jasa (Irawan, 2004; Rangkuti, 2002).
Ketersediaan informasi di perpustakaan perguruan tinggi akan memberikan kepuasan kepada pemustaka, apabila informasi yang dibutuhkan sesuai atau relevan dengan kebutuhannya. Kepuasan seseorang terhadap informasi yang diperoleh tidak terbatas pada relevansinya saja, tetapi lebih dari itu bahwa informasi tersebut lebih mutakhir dan lebih lengkap (Bunyamin, 2003).
Di samping ketersediaan yang memadai di atas, kepuasan pemustaka menjadi lebih lengkap apabila fasilitas akses memadai, prosedur tidak rumit, dan waktunya akses lebih singkat (Andriaty, 2005; Desmita & Suryantini, 2005; Setiarso, 2006).
Berdasarkan uraian di atas hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Ada pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada”
C. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel terikat berupa kepuasan, dan variabel bebas meliputi: aksesibilitas dan ketersediaan. Populasi penelitian adalah mahasiswa yang datang ke perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada dan pernah mengakses jurnal elektronik yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2012. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling atau available sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kemudahan data yang dimiliki populasi dan mudah diperoleh (Kriyantoro, 2007).
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner terbagi manjadi tiga bagian, yaitu bagian identitas meliputi nama, jenis kelamin, dan asal fakultas. Bagian kedua berisi pernyataan yang mewakili indikator dari variabel penelitian, dan bagian ketiga berupa isian untuk saran atau kritik. Bagian ketiga ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan kepada responden untuk mengisi apa saja yang dipandang perlu untuk disampaikan (Arikunto, 2006).
Sebelum kuesioner dikirimkan kepada responden yang sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan try-out preliminer (Hadi, 1977). Uji instrumen juga dilakukan terhadap 20 pemustaka, kemudian dilakukan analisis uji coba dengan mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor totalnya dengan menggunakan batasan reliabiitas butir (rbt) ≥ 0,250 (Azwar, 2008).
Reliabilitas alpha untuk butir variabel kepuasan sebesar 0,785, butir variabel aksesibilitas dengan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,729, dan reliabilitas alpha untuk butir variabel ketersediaan sebesar 0,893. Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa instrumen layak digunakan dalam penelitian ini.
Metode analisis data menggunakan metode statistk dengan teknik analisis regresi ganda, yaitu teknik analisis untuk menguji satu variabel terikat (kriterium) dengan dua atau lebih variabel bebas sebagai variabel prediktor (Hadi, 2004).
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian hasil penelitian ini akan disajikan deskripsi data penelitian dan hasil pengujian hipotesis. Deskripsi data penelitian adalah gambaran skor subjek ke dalam tendensi sentralnya. Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan statistik inferensial, yaitu pengujian secara statistik dengan lebih mendalam untuk memperoleh kesimpulan.
1. Hasil Penelitian
a. Deskripsi data penelitian
Gambaran deskripsi statistik mengenai tendensi sentral skor subjek pada kepuasan pemustaka, aksesibilitas jurnal elektronik, dan ketersediaan jurnal elektronik menunjukkan bahwa skor aksesibilitas yang diperoleh subjek berkisar antara 11 dan 24 dengan rerata empirik 16,91.
Kemudian skor ketersediaan berkisar antara 10 dan 20 dengan rerata empirik sebesar 13,93. Skor kepuasan yang diperoleh subjek berkisar antara 4 sampai 16 dengan rerata empirik sebesar 10,59.
Berdasarkan rumusan kategori subjek maka dapat dirumuskan kategori untuk skor aksesibilitas, ketersediaan dan skor kepuasan.
b. Uji hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda, diperoleh harga F = 63,020 dengan p = 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel aksesibilitas dan variabel ketersediaan berpengaruh terhadap kepuasan. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan “ada pengaruh aksesibiitas dan ketersediaan jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka” diterima.
Besarnya sumbangan efektif kedua variabel bebas tercermin dalam koefisien determinasi R2 sebesar 0,416. Artinya, kedua variabel bebas yaitu aksesibilitas dan ketersediaan jurnal elektronik secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap variabel kepuasan pemustaka sebesar 41,6% sedangkan 58,4% lainnya berasal dari variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
2. Pembahasan
Secara bersama-sama aksesibilitas dan ketersediaan koleksi jurnal berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka. Besanya pengaruh sebesar 41,6% menunjukkan bahwa 58,4% kepuasan pemustaka dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji regresi secara parsial mengindikasikan bahwa variabel ketersediaan berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka, dibandingkan variabel aksesibilitas yang tidak memberi pengaruh terhadap kepuasan pemustaka.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Maksum (2008), bahwa ketersediaan dan keakuratan sumber daya informasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka merupakan faktor utama penentu kepuasan. Berbeda dengan hasil penelitian Ugah (2008), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa layanan perpustakaan tidak sepenuhnya menjamin kepuasan pemustaka, namun yang lebih diutamakan adalah ketersediaan dan aksesibilitas informasi.
Menurut Borgmann, 1996; Tompsitt dan Alsop, 1997; Macias-Chapula, 1995 (dalam Ibrahim, 2004), bahwa keterampilan komputer merupakan faktor penting dalam penggunaan sumber informasi elektronik.
Di samping itu kendala bahasa dan waktu yang dimiliki berbeda di antara pemustaka, diperkuat oleh penelitian Ibrahim (2004) dan Tenopir (dalam Jamali dkk, 2005), sebagai aspek internal yang mempengaruhi aksesibiitas. Dengan demikian aksesibilitas informasi elektronik tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh aspek eksternal seperti infra struktur dan sebagainya, tetapi aspek internal pemustaka juga berperan.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor aksesibilitas, ketersediaan dan kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik tergolong sedang. Hal ini mengandung arti bahwa penyediaan jurnal elektronik di perpustakaan Universitas Gadjah Mada memperoleh penilaian yang berkategori sedang dari responden dalam penelitian ini. Kecenderungan mereka memberikan skor yang sedang, karena beberapa alasan tertentu.
Beberapa saran dan masukan yang dituangkan dalam kuesioner, lebih banyak berkaitan dengan penyediaan jurnal elektronik yang lebioh lengkap dan memenuhi kebutuhan mereka. Di samping itu juga mengenai sosialisasi keberadaan jurnal elektronik sekaligus pelatihan pemanfaataanya atau cara mengaksesnya. Diasumsikan usul dan saran tersebut merupakan sebagian kecil alasan mengapa skor terhadap aksesibilitas, ketersediaan dan kepuasan masih berkategori sedang.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Ada pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan jurnal elektronik terhadap kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Kedua variabel tersebut berpengaruh secara bersama-sama sebesar 41,6% terhadap kepuasan pemustaka, sedangkan 58,4% lainnya berasal dari variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial, variabel ketersediaan berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka, dibandingkan variabel aksesibilitas yang tidak berpengaruh secara independen.
Secara deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum skor aksesibilitas, ketersediaan dan kepuasan pemustaka terhadap jurnal elektronik tergolong dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa penyediaan jurnal elektronik di perpustakaan Universitas Gadjah Mada memperoleh penilaian yang berkategori sedang dari responden dalam penelitian ini.
2. Saran
Tersedianya jurnal elektronik yang dapat memenuhi kebutuhan cenderung lebih memuaskan pemustaka, tanpa memperhatikan bagaimana prosedur dan cara untuk memperolehnya. Berdasarkan kesimpulan tersebut, beberapa masukan yang perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait dalam hal ini Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Gadjah Mada sebagai instansi induk adalah:
a. Penyediaan jurnal elektronik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemustaka sesuai disiplin ilmu yang ada di Universitas Gadjah Mada, tanpa mengabaikan kemutakhiran, dan dapat diperoleh secara gratis.
b. Program sosialisasi dan pelatihan penelusuran jurnal elektronik perlu ditingkatkan frekuensinya. Kepada pihak-pihak yang berkait langsung dengan bidang pendidikan diharapkan ada kebijakan yang mewajibkan perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada untuk menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan penelusuran jurnal elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Penulis: Pergola Irianti dan Titik Hermini [sumber: Majalah : Visi Pustaka Edisi : Vol. 15 No. 1 - April 2013]