14.000 Siswa di Sragen Beraksi Membaca Buku di Jalan Sepanjang 2 KM
14.000 Siswa di Sragen Beraksi Membaca Buku di Jalan Sepanjang 2 KM.
Dunia Perpustakaan | Sebanyak 14.000 siswa tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA) beraksi membaca buku dan membuat resume di jalan sepanjang 2 km.
Dari Dinas Pendidikan Sragen di Jl. Sutomo hingga ke Pendapa Rumah Dinas Bupati di Jl. Raya Sukowati Sragen, Jumat (27/5/2016). Aksi tersebut merupakan rangkaian deklarasi Sragen sebagai Kabupaten Literasi.
Aksi membaca buku dan membuat resume itu melibatkan ratusan sekolah SD-SMA di 20 kecamatan di Bumi Sukowati. Sragen sebagai Kabupaten Literasi dideklarasikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-270 Kabupaten Sragen di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen mulai pukul 06.00 WIB.
Acara tersebut juga berbarengan dengan Kirab Tumpengan Ageng Sukowati yang menyuguhkan 270 tumpeng di Alun-alun.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Sragen. Dikutip dari solopos.com, [27/05/16]. Tugino mengatakan puncak perayaan HUT Sragen mengambil tema Guyup Rukun Sesarengan Bangun Sukowati. Pada puncak Hari Jadi Sragen itu, kata dia, Bupati akan mendeklarasikan Kabupaten Literasi dengan rangkaian aksi belasan ribu para siswa SD-SMA di sepanjang Jl. Raya Sukowati.
“Nanti warga dewasa juga ikut beraksi membaca buku di pinggir jalan. Buku-buku itu akan disumbangkan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda). Jumlahnya banyak.
Setiap tumpeng itu akan dikerumuni 10 orang. Kalau 270 tumpeng maka orang yang hadir di Alun-alun mencapai 2.700 orang. Nanti Kota Sragen benar-benar menjadi lautan manusia,” ujar Tugino.
Koordinator Kabupaten United State Agency for International Develompment (USAID) Prioritas Sragen, Dewayani Sitouresmi, menargetkan setiap kecamatan mengirimkan siswa 500-700 orang dari jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Neni, sapaan akrabnya, ingin memecahkan rekor nasional untuk Sragen sebagai Kabupaten Literasi.
“Rekor terbanyak yang sudah pernah dipecahkan Sumatra Utara dengan peserta 10.600 orang. Bila target 14.000 orang itu tercapai maka Sragen menjadi rekor nasional dalam deklarasi Kabupaten Literasi.
Tidak hanya anak-anak yang hadir, tetapi orang dewa pendamping anak, guru, dan UPTD (unit pelaksana teknis daerah) juga ikut meramaikan,” ujar Neni.
Dia menjelaskan teknis aksi membaca itu dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok di sepanjang Jl. Dr Sutomo hingga Jl. Raya Sukowati di Pendapa Rumdin Bupati Sragen.
Setiap kecamatan, kata dia, sudah ditentukan tempatnya sehingga akan bisa dengan mudah menghitungnya. “Setelah deklarasi selesai, baru tumpengen ageng dimulai,” tambah dia.
Aksi tersebut diprediksi hanya berlangsung selama 45 menit. Buku bacaan nonpelajaran, ujar dia, dibawa siswa dari rumah sendiri dan setelah aksi buku-buku itu akan disumbangkan ke sekolah mereka masing-masing.
Bagi warga umum yang ikut berpartisipasi, tambahnya, juga membawa buku sendiri yang nantinya akan disumbangkan ke Perpusda.
“Target maksimalnya ada 15.000 orang. Mereka nanti duduk di pinggir jalan. Jadi mungkin jalan akan ditutup pula. Bupati akan membacakan deklarasi di Alun-alun,” tambah dia