Salatiga Buka Kotak Amal Buku, Sebagai Kota literasi
Salatiga Buka Kotak Amal Buku, Sebagai Kota literasi.
Dunia Perpustakaan | Sejak dicanangkan sebagai Kota Literasi pada akhir Desember 2015, Kota Salatiga terus menggelorakan warganya untuk gemar membaca.
Tak hanya itu, pemerintah setempat terus meningkatkan kualitas perpustakaan maupun memperbanyak jumlah koleksi buku diperpustakaan yang ada.
Pencanangan Salatiga sebagai Kota Literasi mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satunya datang dari Hock Windah.
Mantan aktivis mahasiswa era 2000-an tersebut menyumbangkan lebih dari 250 eksemplar buku ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Persipda) Salatiga.
Inisiatif Hock tersebut mendapat apresiasi Wali Kota Salatiga Yuliyanto, yang menerima secara simbolik bantuan buku dari Hock tersebut di kantor Persipda, Senin (9/5/2016).
"Saya membaca dari surat kabar tentang pencanangan Kota Salatiga menjadi Kota Literasi oleh Wali Kota. Ini adalah gagasan cerdas, sebuah kebijakan yang ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk gemar membaca.
Dikutip dari kompas.com, [09/05/16]. Dengan itu, saya merasa tergelitik dan ingin menyumbangkan sebagian koleksi perpustakaan mini di rumah," kata Hock.
Keinginan Hock untuk menyumbangkan sebagian buku dari koleksi pribadinya itu sempat ia unggah ke Facebook.
Melihat hal itu, Yuliyanto menyambut baik dan menyarankan agar buku-buku itu disumbangkan ke Perpustakaan Salatiga.
"Dengan sedikit koleksi yang saya berikan ini semoga bisa membantu koleksi bacaan di perpustakaan ini," kata Hock.
Buku yang ia sumbangkan itu rata- rata tentang teologi, manajemen, fotografi, novel, serta pengetahuan umum. Hock berharap, langkahnya ini akan diikuti oleh warga lain.
"Daripada koleksi buku ini diam di rak buku, mending saya berikan kesempatan masyarakat untuk turut membacanya," kata dia.
Yuliyanto sangat mengapresiasi kerelaan Hock untuk menyumbangkan koleksi bukunya ke perpustakaan.
Ia mengatakan bahwa sejak Salatiga menjadi Kota Literasi, Perpustakaan Salatiga meraih prestasi di tingkat provinsi hingga tingkat pusat. Yuliyanto mengajak agar warganya menyempatkan diri membaca buku setiap harinya.
"Saya memberanikan diri mengajak warga masyarakat untuk menyempatkan diri membaca tiap hari dengan mencanangkan Salatiga sebagai Kota Literasi," kata Yuliyanto.
Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah (Persipda) Kota Salatiga Agus Parmadi menjelaskan, dengan makin banyaknya warga yang peduli dengan menyumbangkan bukunya ke perpustakaan, ia akan membuka kotak amal buku di teras Persipda.
"Rencana dekat ini kami akan menyediakan kota amal buku di teras Persida, dengan demikian pengunjung dapat menyumbangkan bukunya dengan mudah," kata Agus.
Pencanangan kota Salatiga sebagai Kota Literasi juga didukung oleh sekolah-sekolah yang ada. Siswa diwajibkan membaca buku sebelum jam pelajaran dimulai.
"Kita juga menilai sekolah-sekolah kita ini sudah siap menunjang Kota Literasi, sebagian sekolah sudah meminta siswanya untuk membaca sebelum mulai pelajaran," ujarnya